Keinginan beliau semakin kuat setelah mendengar anjuran dari guru beliau
amiirul mukminin dalam hadits dan fiqih Al Imam Ishaq bin Ibrahim Al Handzali
yg terkenal dgn Ishaq bin Rahawaih, beliau berkata di majlisnya: “Andaikan
kalian menulis sebuah kitab yg ringkas khusus hadits Nabi yg shahih saja”. Al
Bukhari berkata:
“perkataan beliau tsb mengautkan hatiku, akupun memulai
menulis kitab jami’ Ash Shahih”.Bagaimana Beliau menulis shahihnya.
Al Bukhari berkata:
Aku menyaring hadits-hadits (dalam kitabku ini) dari 600 ribu hadits”.
Beliau juga berkata:
“Aku hanya memasukkan dalam kitabku ini hadits-hadits yang shahih saja, namun banyak hadits shahih yg aku tidak masukkan agar kitabku tidak terlalu tebal”.
Beliau juga berkata:
“Tidaklah aku meletakkan satu hadits pun dalam kitabku ini kecuali aku mandi dahulu dan shalat dua rakaat”.
Beliau menamai bukunya dengan nama:
Al Jami’ Ash Shahih Al Musnad Min Hadits
Rasulullah Wa Sunnatihi Wa Ayyaamihi.
Beliau menulis kitabnya dengan tata cara penulisan kitab jaami’ sebagaimana yg beliau sebutkan dalam nama kitabnya.
Kitab jaami’ adalah kitab yang mencakup seluruh masalah-masalah agama berupa aqidah, fiqih, mu’amalah, raqaa’iqa, sirah dsb. Berbeda degan kitab sunan yang hanya memfokuskan pada hadits-hadits seputar hukum saja, seperti sunan An Nasai, Abu Dawud dll.
Metode Penulisan Shahih Bukhari.
Beliau membagi bukunya kepada kitab-kitab dimulai dari kitab permulaan wahyu dan diakhiri dengan kitab aqidah. Disetiap kitab beliau menyebutkan bab-bab yg beliau berikan judul sesuai dgn fiqih yg beliau ambil dari hadits yg disebutkan, oleh karena itu para ulama berkata: “Fiqih Bukhari terletak pada judul-judul bab”.
Judul bab yg
beliau sebutkan terkadang secara lahiriyah tidak sesuai dgn hadits yg
disebutkan dalam bab tsb, sehingga membutuhkan kepada kejelian dalam
memahaminya, oleh karena itu mencari hadits dalam shahih Bukhari termasuk
sulit.
Terkadang beliau memberikan judul bab berupa firman Allah atau hadits Nabi shallahu ‘alaihi wasallam, dan terkadang juga tidak menybutkan judul hanya sebatas berkata: Bab saja, fungsinya adalah untuk membedakan antar sebelum dan sesudahnya.
Dalam menyebutkan hadits, beliau sebutkan setelah menyebutkan judul bab hadits yg beliau jadikan hujjah, kemudian setelahnya beliau sebutkan hadits penguat.
Terkadang beliau memberikan judul bab berupa firman Allah atau hadits Nabi shallahu ‘alaihi wasallam, dan terkadang juga tidak menybutkan judul hanya sebatas berkata: Bab saja, fungsinya adalah untuk membedakan antar sebelum dan sesudahnya.
Dalam menyebutkan hadits, beliau sebutkan setelah menyebutkan judul bab hadits yg beliau jadikan hujjah, kemudian setelahnya beliau sebutkan hadits penguat.
Jumlah Hadits
Shahih Bukhari.
Ibnu Shalah menyebutkan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 7275 hadits, dan tanpa di ulang ada 4000 hadits. Namun Al Hafidz Hajar menyatakan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 9082 hadits, tidak termasuk perkataan shahabat dan Tabi’in.
Ibnu Shalah menyebutkan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 7275 hadits, dan tanpa di ulang ada 4000 hadits. Namun Al Hafidz Hajar menyatakan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 9082 hadits, tidak termasuk perkataan shahabat dan Tabi’in.
Mengenai
sebelum menulis hadist beliau mandi dan shalat 2 rakaat, apa hikmah dari perbuatan
beliau Apakah bisa dijadikan dalil untuk melakukan ibadah ini dalam rangka
misal membuat buku atau hal lain..?
Ini menunjukkan kehatian hatian yg kuat dari imam Al Bukhari, yg jelas itu bukan shalat sunnah khusus tapi beliau ingin kemantapan hati dan kesucian badan ketika menulis hadits, agar lebih memberikan berkah.
Ini menunjukkan kehatian hatian yg kuat dari imam Al Bukhari, yg jelas itu bukan shalat sunnah khusus tapi beliau ingin kemantapan hati dan kesucian badan ketika menulis hadits, agar lebih memberikan berkah.
Jumlah
hadits Shahih Bukhari.
Ibnu Shalah menyebutkan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 7275 hadits, dan tanpa di ulang ada 4000 hadits. Namun Al Hafidz Hajar menyatakan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 9082 hadits, tidak termasuk perkataan shahabat dan Tabi’in.
Ibnu Shalah menyebutkan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 7275 hadits, dan tanpa di ulang ada 4000 hadits. Namun Al Hafidz Hajar menyatakan bahwa jumlah hadits shahih Bukhari dengan diulang ada 9082 hadits, tidak termasuk perkataan shahabat dan Tabi’in.
- Al Imam Al
Bukhari bernama Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al
Bukhari Al Ju’fi. Lahir 13 Syawal 194H, wafat 1 Syawal 256 H.
- Shahabat
yang terakhir wafat adalah abu thufail thn 110 H, Tabiin kecil seperti Al
A’masy wafat tahun 147H, tabi’uttabi’in seperti imam Malik guru imam Asy
Syafii, imam Syafii gurunya imam Ahmad. Imam Bukhari tidak ketemu imam Syafii.
Wallahu a’lam
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGALKAN URL SITUS / BLOG ANDA DI AKHIR COMMENTAR TERIMAKASIH.