Bani Israil
disebut di dalam kitab suci Al-Quran sebanyak 42 kali. Nabi Musa disebut
sebanyak 129 kali dan Isa Al-Masih disebut sebanyak 23 kali. Sedang nama Islam
disebut dalam Al-Quran sebanyak 6 kali dan nama Nabi Muhammad saw disebut 4
kali. Hal ini menunjukan bertapa besar toleransi Islam terhadap agama-agama
lainnya.
Syeikh Sya’rawi (almarhum) adalah alim ulama besar, pakar
dan rujukan
utama di Timur Tengah dalam membahas ilmu tafsir. Beliau dikenal
tangkas dan memiliki ciri khas yang mengagumkan dalam mengupas tema-tema yang
bersangkutan dengan ilmu tafsir Al-Quran pada ceramah-ceramah beliau yang
selalu disajikan di setiap teve teve Arab. Saya masih ingat beliau pernah
mengupas di salah satu ceramanya tentang kebiadaban, kekejaman dan kedholiman
Yahudi yang dirasakan dan dipaksakan diterima oleh rakyat Palestina. Kedua
tentang kembalinya warga Yahudi dari seluruh dunia dan diberikan hak prioritas
pada siapa pun dan di mana pun warga Yahudi yang ingin kembali ke Israel
walaupun warga Yahudi tersebut sebelumnya tidak pernah menginjakkan kakinya di
tanah Palestina. Sehingga, mereka berkumpul dan bercampur-baur membentuk suatu
kekuasaan diatas kekuasaan. Pula diberikan pada mereka rekomendasi dari Barat
terutama dari Amerika dan Inggris dan hak prioritas penuh untuk mendirikan
sebuah negara di tanah Palestina khusus bagi kaum Yahudi yang tercerai-berai di
seluruh dunia sesuai dengan yang diangan-angani gerakan zionisme yang didirikan
Theodore Herzl pada tahun 1896
Ini semuanya, menurut Syeikh Sya’rawi merupakan suatu
hikmah Ilahi dan hal yang sangat penting demi membuktikan janji Allah bagi
hamba-hamba Nya yang soleh dan beriman bahwa mereka kelak akan mendapatkan
kemenangan yang gemilang. Menurut beliau, jika orang-orang Yahudi tidak kembali
berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka bagaimana mereka akan
dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang mereka kuasai.
Kita sebagai muslim berkeyakinan sesuai dengan ajaran
yang telah diterapkan dalam Al-Quran bahwa di akhir zaman sebelum kedatangan
Isa Al-Masih, orang orang Yahudi yang telah terusir, bercerai-berai dan berhijrah
ke seluruh pelosok dunia akan berkumpul kembali ketempat asal mereka di
Palestina. Inilah yang sekarang kita saksikan bahwa seluruh orang-orang Yahudi
berkumpul dan bercampur-baur setelah mereka bercerai berai sesuai dengan firman
Allah “Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil “diamlah
di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu
dalam keadaan bercampur baur” – al Israa’, 104
Keyakinan ini tentu, kalau menurut ajaran kita, bermula
dari disaat nabi Musa as dan pengikutnya dari Bani Israel atau yang disebut
dalam Al Quran “Ashbath” diusir dan keluar dari Mesir. Dalam bahasa Arab
Ahsbath artinya julukan khusus diberikan kepada pengikut-pengikut nabi Musa as
yang berasal dari dua belas keturunan nabi Yakub.
Nabi Musa dan pengikutnya (12 kabilah Bani
Israil) keluar dari Mesir karena diusir dan dikejar-kejar oleh Firaun. “Kemudian
Fir’aun hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu,
maka Kami tenggelamkan dia serta orang orang yang bersama-sama dia seluruhnya”-
al Isra’ 103. Setelah itu nabi Musa dan pengikutnya menuju kota Sina dan
menetap selama empat puluh hari sampai beliau wafat disana.
Kemudian adiknya Harun as melanjutkan perjuangannya
sebagai pimpinan Ashbath Bani Israil. Beliau dan rombongan berangkat ke
Palestina. Di sana Harun mendirikan dua kerajaan kecil, pertama kerajaan di
sebelah selatan Palestina yang terdiri dari dua kabilah Yahudi yaitu kabilah
Benyamin dan Yahudha, dan kerajaan yang kedua di sebelah utara terdiri dari
sepululuh kabilah Yahudi lainya.
Pada tahun 721 Sebelum Masehi, kerajaan Babilon menyerang
bagian utara kerajanan Yahudi dan menguasinya. Mulai saat itu terpecahbelahlah
bangsa Yahudi dan berceraiberailah kabilah kabilah Yahudi keseluruh pelosok dunia.
Sebagian diantara mereka ada yang dibawa ke Irak dijadikan sebagai tawanan. Yahudi
Orthodox sampai sekarang masih beranggapan bahwa kabilah kabilah yang berasal
dari kerajaan bagian utara merupakan sebagai kabilah-kabilah Yahudi yang hilang
dan mereka kelak akan muncul dan kembali lagi bercampur-baur.
Ahli sejarah beranggapan bahwa dari sepuluh kabilah
yahudi yang bercerai-berai, mereka telah berhijrah keseluruh pelosok dunia,
diantaranya ke Asia, Afrika, Rusia, dan negara negara Arab. Ada lagi diantara
mereka yang menetap di Afrika sampai sekarang ini yaitu kabilah
Flasha di Ethiopia dan kabilah Yambah di Zimbabwe dan Afrika Selatan, dan yang
lainnya ada yang berhijrah ke Jazirah Arabia seperti ke Bahrain, Khaibar,
Madinah, dan Yemen, juga ada lagi yang berhijrah ke Asia seperti ke Iran, Cina,
Jepang,dan Burma, dan sebagian ada yang berhijrah ke Rusia dan Eropa.
Nah, sekarang kita bisa melihat sendiri bahwa semua orang
Yahudi yang telah berhijrah, bercerai berai, dan hilang, mereka datang kembali dari
seluruh dunia, berkumpul di satu tempat dan membentuk satu negara Israel. Perkumpulan
dan kembalinya Ashbat Yahudi ke tanah Palestine merupakan suatu hikmah dan hal
yang sangat penting demi untuk membuktikan ketepatan janji Allah bagi hambanya
yang soleh dan beriman bahwa mereka akan mendapat kemenangan yang gemilang di
masa mendatang Insya Allah. Karena jika orang-orang Yahudi tidak kembali
berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka bagaimana mereka akan
dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang mereka kuasai.
“Dan Apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang
kedua (Kami datangkan orang orang lain) untuk menyuramkan muka muka kamu dan
mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuh mu memasukinya pada kali
pertama dan untuk membinasakan sehabi-habisnya apa saja yang mereka kuasai” –
Al Isra’ 7
Itu janji Allah dan Allah jika berjanji, tidak akan
menginggkari janjiNya.
Adapun janji Rasulallah saw adalah sesuai dengan sabdanya
dalam hadist yang diriwayatkan Imam besar Muslim ra dari Abi Hurairah ra
sesungguhnya Rasullah saw bersabda “Tidak akan bangkit hari Kiamat kecuali
orang Islam memerangi Yahudi dan membunuh mereka sampai sampai mereka
bersembunyi di belakang batu dan pohon. Kemudian batu dan pohon tadi berkata:
Wahai muslim ini dibelakangku ada seorang Yahudi, bunuhlah dia kecuali pohon Al-gharqad
sesungguhnya pohon itu adalah pohon orang yahudi
Wallahua’lam
Hasan Husen Assagaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGALKAN URL SITUS / BLOG ANDA DI AKHIR COMMENTAR TERIMAKASIH.