(QS. Shad:29).
Sesungguhnya kita meyakini Al-Qur'an adalah kalamullah, Kitab yang
tidak ada keraguan di dalamnya. Allah berfirman, artinya, "Itu adalah Kitab (Al-Qur'an) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. al-Baqarah: 2).
tidak ada keraguan di dalamnya. Allah berfirman, artinya, "Itu adalah Kitab (Al-Qur'an) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. al-Baqarah: 2).
Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk senantiasa berinteraksi
dengan Al-Qur'an, agar mendapatkan pahala yang besar dan berlipat ganda. Allah berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi" (QS. Fathir: 29).
dengan Al-Qur'an, agar mendapatkan pahala yang besar dan berlipat ganda. Allah berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi" (QS. Fathir: 29).
Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas, "Allah mengabarkan keadaan
hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang membaca Kitab-Nya, beriman
dengannya, dan beramal sesuai dengan yang diperintahkan seperti
mengerjakan shalat dan menunaikan zakat."
Rasulullah bersabda, "Orang-orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan
bersama para malaikat yang mulia yang senantiasa berbuat baik, sedang yang membaca Al-Qur'an dengan tertatih-tatih dan terasa berat, baginya dua pahala." (Muttafaq 'alaih).
bersama para malaikat yang mulia yang senantiasa berbuat baik, sedang yang membaca Al-Qur'an dengan tertatih-tatih dan terasa berat, baginya dua pahala." (Muttafaq 'alaih).
Demikian juga kepada mereka yang berpaling dari Al-Qur'an, meninggalkan dan tidak mengambil manfaat darinya, diancam dengan siksa yang amat pedih. Allah berfirman, artinya, "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya?" (QS. al-Kahfi: 57).
Allah juga berfirman, artinya, "Barangsiapa yang berpaling dari
pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (QS. az-Zukhruf: 36).
pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (QS. az-Zukhruf: 36).
Di antara bentuk-bentuk interaksi dengan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Memperbanyak bacaan Al-Qur'an dan secara terus-menerus.
Membaca Al-Qur'an merupakan bentuk ibadah kepada Allah dan dianjurkan agar senantiasa dilakukan, Allah berfirman, artinya, "Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Quran). Tidak
ada (seorang pun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya." (QS. al-Kahfi: 27).
ada (seorang pun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya." (QS. al-Kahfi: 27).
Allah juga berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi; agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya." (QS. Fathir: 29-30).
merugi; agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya." (QS. Fathir: 29-30).
Rasulullah juga memberi dorongan untuk membaca Al-Qur'an. Beliau
bersabda, "Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya ia akan datang
memberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya." (HR. Muslim).
bersabda, "Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya ia akan datang
memberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya." (HR. Muslim).
Rasulullah dan para sahabat adalah contoh nyata, betapa mereka
senantiasa membaca Al-Qur'an. Imam an-Nawawi berkata: Kaum salaf memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam menghatamkan Al-Qur'an.
senantiasa membaca Al-Qur'an. Imam an-Nawawi berkata: Kaum salaf memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam menghatamkan Al-Qur'an.
Ibnu Abi Daud meriwayatkan dari sebagian salaf bahwa mereka
menghatamkan Al-Qur'an tiap dua bulan satu kali, yang lain tiap bulan
sekali, sebagian lagi tiap sepuluh malam, lima malam, dan seterusnya.
menghatamkan Al-Qur'an tiap dua bulan satu kali, yang lain tiap bulan
sekali, sebagian lagi tiap sepuluh malam, lima malam, dan seterusnya.
2. Memperbagus bacaan dan suara
Allah berfirman, artinya, "Dan bacalah Al-Quran itu dengan
perlahan-lahan." (QS. al-Muzzammil: 4).
perlahan-lahan." (QS. al-Muzzammil: 4).
Rasulullah bersabda, "Baguskanlah Al-Qur'an dengan suaramu, karena
suara yang bagus menambah keindahan Al-Qur'an." (HR. an-Nasai, ad-Darimi dan al-Hakim).
Rasulullah menekankan kepada kita untuk memperbagus bacaan dan suara, karena hal itu menambah keindahan Al-Qur'an, mudah diterima serta meninggalkan bekas di dalam hati pendengarnya.
suara yang bagus menambah keindahan Al-Qur'an." (HR. an-Nasai, ad-Darimi dan al-Hakim).
Rasulullah menekankan kepada kita untuk memperbagus bacaan dan suara, karena hal itu menambah keindahan Al-Qur'an, mudah diterima serta meninggalkan bekas di dalam hati pendengarnya.
3. Merenungkan ketika membaca atau mendengarkannya
Allah telah mengabarkan bahwa Ia telah menurunkan Al-Qur'an ini untuk dibaca dengan perenungan dan pemahaman. Allah berfirman, artinya, "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shad: 29).
orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shad: 29).
Allah mengingkari orang-orang yang tidak merenungkannya seraya
berfirman, artinya, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24).
berfirman, artinya, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24).
Allah juga berfirman, artinya, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah
mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. an-Nisa': 82).
Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah
mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. an-Nisa': 82).
Syaikh as-Sa'di berkata tentang ayat di atas: "Allah memerintahkan
agar kitab-Nya direnungkan dan diteliti maknanya dengan tajam untuk memikirkan asas-asas, ancaman dan perintah-perintahnya."
agar kitab-Nya direnungkan dan diteliti maknanya dengan tajam untuk memikirkan asas-asas, ancaman dan perintah-perintahnya."
4. Menangis ketika membaca atau mendengarkannya
Di antara bentuk interaksi dengan Al-Qur'an adalah menangis, baik
ketika membaca atau mendengarkannya, karena hal itu merupakan sifat mukmin yang sebenarnya. Seorang mukmin ketika merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an, ia mendapatkan sifat yang sempurna dan agung pada Tuhan-Nya. Pada saat itu hatinya bergejolak, memuliakan Tuhannya.
ketika membaca atau mendengarkannya, karena hal itu merupakan sifat mukmin yang sebenarnya. Seorang mukmin ketika merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an, ia mendapatkan sifat yang sempurna dan agung pada Tuhan-Nya. Pada saat itu hatinya bergejolak, memuliakan Tuhannya.
Imam an-Nawawi berkata: "Menangis ketika membaca Al-Qur'an merupakan sifat orang yang telah mencapai derajat pengetahuan yang dalam dan lambang bagi hamba-hamba Allah yang shalih."
Allah telah memuji para nabi-Nya dan hamba-hamba-Nya yang shalih. Dia berfirman, artinya, "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."
(QS. Maryam: 58)
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."
(QS. Maryam: 58)
Allah juga berfirman, artinya, "Dan apabila mereka mendengarkan apa
yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri)." (QS. al-Maidah: 83)
yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri)." (QS. al-Maidah: 83)
Dari Abdullah bin Abbas beliau berkata: "Rasulullah memerintahkanku, 'Bacalah untukku Al-Qur'an'. Aku berkata, 'Bagaimana aku akan membacakan untukmu, padahal Al-Qur'an diturunkan kepadamu?' Rasul menjawab, 'Ya, (tetapi) aku ingin mendengarnya dari selainku.'" Maka aku membaca surat an-Nisa' hingga sampai pada ayat:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ
عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
"Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu" (QS. an-Nisa': 41)
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ
عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
"Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu" (QS. an-Nisa': 41)
Beliau bersabda, "Cukup!" dan kedua mata beliau menangis. (HR. al-Bukhari)
5. Beramal
Aspek paling agung dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an dan bukti keimanan yang paling tinggi adalah mengamalkannya. Allah berfirman, artinya,
"Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya."{/i] (QS. Al-Baqarah: 121)
"Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya."{/i] (QS. Al-Baqarah: 121)
Demikian beberapa bentuk interaksi dengan Al-Qur'an semoga kita
termasuk orang-orang yang dimudahkan untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an, amien… Wallahu a'lam bish shawab.
termasuk orang-orang yang dimudahkan untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an, amien… Wallahu a'lam bish shawab.
[Sumber:
"Interaksi Dengan Al-Qur'an," Dr. Hafizh bin Muhammad al-Hikami, Darul Haq, dengan sedikit perubahan]
"Interaksi Dengan Al-Qur'an," Dr. Hafizh bin Muhammad al-Hikami, Darul Haq, dengan sedikit perubahan]
Sumber : alsofwah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGALKAN URL SITUS / BLOG ANDA DI AKHIR COMMENTAR TERIMAKASIH.