Pilar-pilar keimanan yang akan membuatnya kokoh ada empat hal: Taqwa kepada Allah, rasa malu untuk bermaksiat, bersyukur atas segala nikmat Allah dan bersabar atas segala ujian (Kalam Ahli Hikmah)

PROGRAM Tiket berkah Akhirat Sahabat mari kita Bina Dhuafa, bagi Bapak/Ibu yang ingin menyumbangkan atau berdonasi baik Uang,baju bekas layak pakai atau barang- barang bekas lainnya seperti komputer, radio bekas, sepeda bekas, dan barang barang bekas silahkan salurkan ke Program Bina Dhuafa KLIK LINK INI UNTUK MENGETAHUI CARA MEMBERIKAN DONASI ANDA



MESIN PENCARI GOOGLE

Senin, 11 Februari 2013

Komplotan Iblis Sangat Benci Maulid


Saat Rasulullah SAW dilahirkan ke dunia, banyak hal luar biasa terjadi. Di antaranya, sejak saat itu, iblis tak bisa lagi update berita dari langit.
Iblis tak mau menyerah. Berusaha naik ke langit secara illegal. Namun malang , begitu hampir mencapai pintu langit, batu api pun menghujaninya tanpa ampun.  Tak mau menerima kenyataan itu, iblis berteriak marah. Hatinya membara penuh kesumat. Persis ketika diusir dari surga. Sungguh, dua peristiwa yang tak akan terlupakan sepanjang hidupnya
Praktis, dua peristiwa ini iblis sangat benci apa bila ada yang mengungkitnya (mengenang) kembali. Sebisa mungkin mereka berusaha dua peristiwa itu dikubur sedalam-dalamnya.

  

Peristiwa pertama, yakni terusirnya iblis dari surga, mungkin hanya menyakitkan bagi iblis saja, namun tidak begitu menyakitkan bagi kroni-kroninya. Jelas, karena peristiwa itu berlangsung antara Allah, para malaikat, iblis, Nabi Adam. Anak cucu iblis dan anak cucu Nabi Adam mengetahui dari sejarah. Otomatis antara anak cucu iblis dan anak cucu Nabi adam tidak berbantahan dalam hal ini.
Peristiwa kedua, kelahiran Nabi Muhammad sangat menyakitkan iblis juga anak cucunya. Oleh karena itu, anak cucu iblis akan sangat marah bila kelahiran Nabi (maulid) dikenang lagi. Semakin banyak yang membaca, semakin banyak yang marah.
Ada beberapa orang mengatakan bahwa maulid Nabi adalah bid’ah karena Nabi tidak pernah melakukan atau menyuruh. Asumsi mereka, kalau itu perbuatan baik, pasti dicontohkan oleh Nabi. Mafhum mukholafahnya, kalau tidak ada contoh dari Nabi, pasti perbuatan jelek . Rumus yang mereka gunakan adalah :
Ada contoh dari Nabi = perbuatan baik
Tidak ada contoh dari Nabi = perbuatan jahat
Ini jelas pemahaman yang keliru, karena membatasi perbuatan baik. Sedangkan Islam tidak membatasinya. Alangkah lebih baik kalau kita gunakan rumus :
Ada contoh dari Nabi = perbuatan baik
Tidak ada contoh dari Nabi = selama tidak ada dalil yang jelas melarang, boleh dilakukan. Tinggal mempertimbangkan sisi manfaat dan madhorotnya. Apalagi banyak dalil yang mendukungnya, sekalipun bukan dalil langsung yang menganjurkanya
Adapun dalil pendukung maulid sangat banyak
Pertama, dalil-dalil tentang sholawat dan keutamaannya
Kedua, dalil-dalil tentang memuji Nabi saw
Ketiga, dalil-dalil tentang majelis-majelis dzikir
Keempat, dalil-dalil tentang memberikan makanan
Kelima, dalil-dalil tentang perkumpulan dengan para shalihin
Kalau kita sederhanakan perbandingan antara yang membolehkan dan melarang maulid :
Yang membolehkan :
-Dalil perintah langsung dari nash : tidak ada
-Dalil pendukung : banyak
Yang melarang:
-Dalil larangan langsung dari nash : tidak ada
-Dalil pendukung : tidak ada

Kesimpulannya, antara yang membolehkan dan yang melarang, 
dalil jauh lebih kuat yang membolehkan.

Maulid dimasukkan dalam kategori bid’ah dholalah sejak masa syekh Muhammad bin abdul wahab. Itu pun tidak semua ulama. Hanya sebagian kecil. 

Ulama sebelumnya, bahkan ibnu taymiyah sepakat bahwa maulid itu perbuatan baik dan dianjurkan. Beberapa di antaranya malah menulis maulid. 

Apakah mereka tidak faham bid’ah dolalah?
Ada yang mengatakan, para sahabat adalah orang yang paling mencintai Nabi. Mengapa mereka tidak menggelar acara maulid?
Maulid adalah acara yang diadakan saat berkecamuknya perang, dimana saat itu kecintaan pada Nabi mulai luntur. 

Maulid Nabi diadakan untuk menggugah kecintaan umat Islam pada Nabinya sekaligus menumbuhkan kembali semangat dalam membela Islam
Di samping itu, sekalipun sahabat tidak menggelar acara bertajuk peringatan maulid Nabi namun nilai-nilai peringatan maulid sangat kental dalam kehidupan mereka
Manfaat diadakannya maulid sangat banyak. 

Di antaranya :

1. Umat Islam dapat mengenal lebih dekat Nabi Muhammad
2. Meneladani akhlaq setelah mendengar kisah kemuliaan akhlaq beliau
3. Menumbuhkan rasa cinta dan rindu kepada Nabi
4. Menumbuhkan semangat dalam hati untuk beribadah sebagaimana Nabi ajarkan
5. Mempererat ukhuwah sesame muslim di seluruh dunia
6. Menunjukkan syi’ar Islam
7. Mengganggu ketentraman iblis
Kesimpulan akhir.
1. Barangsiapa ingin mengganggu ketentraman iblis, rajin-rajinlah menghadiri maulid
2. Barangsiapa ingin dianggap musuh oleh yahudi, makmurkan majelis maulid
3. Usahakan mendatangi majelis maulid tidak sendirian. Ajaklah orang sebisa mungkin untuk lebih menyakiti iblis
4. Biasakan kepada anak-anak sejak dini untuk mengenal Nabi saw dengan mengajak mereka mendatangi acara maulid Nabi
5. Jangan hiraukan teriakan iblis dan rayuan syetan
6. Jangan takut dimarahi dan dibenci iblis
7. Abaikan fitnah dan caci maki iblis dan orang-orang kafir
8. Amalkan ilmu yang didapat dari majelis maulid dalam kehidupan beragama dengan memperbanyak sunnah serta menjaga ibadah yang wajib.

Sumber : http://baitulhasanah-selangor.blogspot.com/

1 komentar:

  1. Menurut pendapat imam assyafii bhw urusan ibadah adalah menunggu perintah dibolehkannya bukan menunggu larangan, klw urusan dunia menunggu larangan. Adapun perintah dan larangan sudah jelas di dalam alqur'an dan assunah. Jadi rumus antum salah.

    BalasHapus

TINGALKAN URL SITUS / BLOG ANDA DI AKHIR COMMENTAR TERIMAKASIH.