Katanya, bila ada ayam berkokok sekitar jam tujuh hingga jam satu malam, saat-saat tidak biasanya ayam berkokok, merupakan pertanda ada gadis hamil diluar nikah. Mungkin tidak semua masyarakat di negeri ini meyakini hal tersebut. Tetapi masih sangat banyak keyakinan seperti itu tertanam kuat di benak sebagian besar masyarakat.
Tidak jelas mengapa kokok ayam yang dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang dilakukan manusia. Padahal kesalah itu tidak ada kaitannya dengan dunia ayam.
Malah, para mahasiswa yang menjajakan dirinya untuk melayani lelaki hidung digelari ayam kampus. Ada-ada saja.
Bila hewan bersuara merdu itu berkokok, tak jarang orang-orang akan langsung mengasosiasikannya dengan adanya gadis hamil diluar nikah.
Selanjutnya bisa ditebak. Ibu-ibu yang biasa berbelanja keperluan dapur akan ramai memperbincangkan fenomena alam yang dianggap tidak wajar itu.
Kadang tanpa disadari, mereka memperbincangkan fenomena alam yang dianggap tidak wajar itu. Kadang tanpa disadari, mereka saling menduga, siapa kiranya yang diam-diam hamil di luar nikah. Walhasil, mereka melirik ke kiri dan ke kanan.
Akibatnya, seringkali seorang wanita yang belum menikah dan mempunyai aktifitas yang membuatnya harus pulang larut malam cencerung mudah menjadi tertuduh.
Maka diamat-amati segala tindak tanduknya. Ia menjadi pergunjingan tetangganya dan masyarakat sekitar. Ini dapat mengakibatkan orang berpandang-pandangan dengan tatapan curiga. Maka hidup di tengah masyarakat yang demikian tentu tidak nyaman.
Hidup sebagai tertuduh atas sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.
Yang lebih tragis lagi kalau wanita baik-baik menjadi sasaran
tuduhan yang tidak bertanggungjawab itu.
Pada sisi lain, ayam sebagai satu dari sekian makhluk ciptaan Allah, tentu berhak untuk berkokok kapan saja. Tanpa harus dibatasi oleh waktu-waktu tertentu karena memang ayam tidak punya jadwal yang harus dipenuhi kapan harus berkokok.
Mengapa kita, manusia yang tidak banyak mengetahui alasan mengapa ayam berkokok harus menafsikannnya dengan sesuatu yang jauh dari dunia ayam.
Siapa tahu saat itu memang sang jago sedang belajar berkokok.
Hitung-hitung semakin banyak berlatih suaranya kaan semakin merdu, semakin mudah untuk memikat lawan jenisnya. Yang jelas, saat kokok ayam di malam hari merupakan bentuk tasbih, karena ia melihat malaikan turun ke bumi. Malaikan yang seharunya disambut kedangannya dengan banyak berdoa, memohon keutamaan kepada Allah.
Semoga sang Malaikat mengaminkan do’a kita.
Bukan sebaliknya kita sambut dengan praduga yang tidak berdasar.
Rasululah bersabda, “Bila kalian mendengar ringkikan keledai, berlindunglah kepada Allah dari gangguan syetan. Sebab keledai itu melihat syetan.
Dan bila kalian mendengar ayam berkokok berdo’alah kepada Allah, mohon keutamaan-Nya, sebab ayam itu melihat malaikat.”
(HR. Bukhari).
Tunggu dulu, bukan berarti dengan tidak percaya pada sumber yang berdasarkan katanya ini, kita menafikan keberadaan hamil di luar nikah.
Karena fakta di lapangan membuktikan bahwa tingkat aborsi akibat hamil di luar nikah sudah mencapai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Jadi, tanpa menunggu kokok ayam pun seharusnya orangtua memperhatikan dengan siapa anak gadisnya bergaul. Jangan sampai nasi terlanjur menjadi bubur.
Anak gadisnya sudah terlanjur hamil. Noda air terciprat ke wajah.
Tetapi tentu jangan menuduh ayam yang berkokok kalau ada yang hamil di luar nikah.
Jangan kotori iman dengan kepercayaan aneh seperti itu.
Sebab semua itu hanya katanya Waspadalah !
Yang benar adalah sesuai Hadist ini :
Dan bila kalian mendengar ayam berkokok berdo’alah kepada Allah, mohon keutamaan-Nya, sebab ayam itu melihat malaikat.”
(HR. Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGALKAN URL SITUS / BLOG ANDA DI AKHIR COMMENTAR TERIMAKASIH.